Blinking Cute Box Cat

Jumat, 10 Januari 2014

Sendok #53

God, please protect your warriors
they must be buzy now..
Help them to finish their task :)
May them be patient and strong enough to overcome their enemy :)
Bless them..
Always keep their smile :)
Thankyou God
I love you God

Sendok #52

Suddenly, i dont know why
I just wanna cry

Kamis, 09 Januari 2014

Sendok #51

Ah, baru sempat kutuliskan
OK
Apa kabarmu?
Lama tak berjumpa
Trakeoesofageal fistula
Mempertemukan kita

Monitor menyapaku merdu
Dengan nadanya yang selalu begitu
Kini perhatianku tertuju
Pada benang-benang berpadu
Dan denting gunting

Aku masih..masih cinta
Bahkan ketika kita terjebak dalam problema desaturasi
Dan aku mulai takikardi
Adrenalin terpacu, lobus frontalisku berdenyut lebih cepat
Neuron berlari kilat
Apa?
Mengapa?

Ah, suasana OK :)

Sendok #50

Pikiran terombang ambing
Sayang ini bukanlah di tengah lautan
Kapalku mungkin akan karam
Dan aku tenggelam tanpa pelampung dan sampan penyelamat

Sikap ia kepadaku
Membuat aku bertanya
Sayang rumput hanya bisa bergoyang
Di lambaian angin ia berbisik
Cukup pelan
Aku tak mendengar
Tinggalkan aku dalam kebisuan

Pertama ia terlihat peduli
Bertanya ini dan itu
Seperti derik pintu yang terbuka sekian lama
Aku ikut dalam alurnya
Rumah kecil dalam jiwa
Kami berbincang seolah lama tak bersua
Tanpa kopi atau kudapan
Dan ia bagai teman ternyaman

Tapi waktu cepat terlupakan, cepat berjalan
Apakah ia menemukan kebosanan

Katanya, jangan hanya berpikir seorang
Asumsi sembarang
Lalu bagaimana?
Ia tak memberi penjelasan

Dan yang lain berkata
Jangan banyak kau tanam harapan
Bilamana hujan tak datang
Harapan itu meranggas dalam kekeringan

Aku takut
Lalu siapa yang harus kupercaya

Dan biarlah waktu
Hatiku pasti kembali hambar
Dalam sendiri kau akan temukan damar
Tiap malam akan diganti fajar

Dan puisi ini sampai disini
Tanpa ada kesimpulan
Untuk apa?
Selayaknya memang demikian
Maksud tersembunyi dalam tulisan
Dan timbul banyak tafsiran
Disitulah kenapa puisi kutemukan indah
Mengkaitku lebih dalam tanpa terlepas
Mungkin ia serupa
Mencoba meninggalkanku dalam bimbang
Aku bisa terima
Tapi jangan lama
Aku bisa saja beranjak
Bagaimanapun dunia nyataku perlu kepastian
Keretaku tak mau menunggu penumpang

Dan beberapa hal
Aku hanya akan memberi dua pilihan
Buat saja aku lupa
Hingga pintuku tak mampu kau buka
Atau tinggalah
Berteman hidup sampai tua

Sendok #49

Dan untuk kesekian kalinya
Mereka kembali bertanya
Ada apa antara aku dan dirimu
Apakah aku salah satu pengikutmu atau bukan

Salah
Ini bukan hubungan ikut-ikutan
Sehingga aku tak mau disebut pengikut!
Bagiku, Engkau lebih dari itu
Kau adalah sahabatku..yang mendengar dengan setia setiap keluh kesahku
Kau adalah ayahku..yang melindungiku dimanapun aku berada
Kau adalah ibuku..yang mengasihiku tanpa pamrih
Kau adalah saudaraku..kau adalah kekasihku..
Yang mencintaiku sebagaimana diri ini kau ciptakan

Mereka tidak pernah tahu
Aku tidak peduli
Yang aku tahu, hanya engkau yang selalu disisiku
Terserah..

Engkau..
Aku tahu
Dalam diri yang mempertanyakan itu
Kau ada di dalamnya
Mengingatkanku dengan cara yang lain..

Seperti janjiku padamu
Tak ada benci pada mereka
Terserah
Hanya engkau
Aku dan engkau
Lalu engkau
Selamanya engkau :)

Penciptaku.. Aku merindukanmu

Minggu, 05 Januari 2014

Sendok #48

Malam larut
Gundahku bukanlah seputar ujian
Kali ini semisal perasaan
Laron terbang pertanda ini musim hujan
Di bawah lampu ia berputar-putar
Apa yang kau temukan disana?
Apa kau datang membawa pesan
Ataukah hanya memenuhi hasratmu

Cahaya lampu
Hanya lampu, laron
Apakah kau sebenarnya menginginkan rembulan?
Oh, rembulan terlalu jauh
Dan lampu kecil ini yang sedikit terang kau kira dirinya?
Bukan..
Ini hanya lampu
Tak seperti rembulan yang kau rindukan..
Tak cantik seperti rembulanmu..
Tak seterang rembulanmu..
Kenapa masih berputar disana?

Lampu itu sudah terbiasa disana
Tanpa laron atau kupu-kupu
Tiada yang berputar di sekitarnya
Ia sudah terbiasa

Sayapmu akan lepas, laron
Dan kau akan kembali ke tanah..
Lampu juga tak akan selamanya bertahan terang
Tapi biarlah dalam satu masa
Ada waktu antara kau dan dirinya
Untuk kubuat cerita
Dan seperti manusia
Hanya masa dan takdir pemisah jiwa
Semampu engkau
Berputarlah di sekitar lampu
Ia bahagia ada engkau disisinya
Lampu kecil itu
Ijinkan sinarnya menerangimu

Sampai pagi datang
Sampai kau tak mampu lagi berputar
Sampai ia berhenti berpijar

Sabtu, 04 Januari 2014

Sendok #47

Hari itu aku bertemu malaikat
(setelah cukup lama)
Ada hal yang lain dari malaikat ini
(ingin kutanya kabar, tapi sudah setiap hari)
Mungkin, ia akan menjadi seseorang yang penting di hidupku
(saat Tuhan memberi restu)

Kurasa ia kesatria
(karena lembutnya pada yang lemah)
Entah ia parkirkan kudanya dimana
(karena ia datang tiba-tiba di hidupku)
Tapi ia datang, memberikan banyak senyuman
(sejak pertemuan kami yang telah 1 bulan)
:)

Berjalan di belakangnya
(hanya mampu melihatnya punggungnya)
Sudah cukup bahagia
(bahagia yang sederhana)
Mungkin mulai mengaguminya
(atau cinta?)

Kadang takut
(si hati lemah)
Bila sungguh-sungguh, tolong yakinkan
Apakah jawaban
Dari semua pertanyaan
(atau hanya penggalan kisah dalam perjalananan?)

Sayang, aku terlahir menjadi hawa
(tapi aku bahagia, tidak ada sesal ini)
Bila bukan, mungkin bisa kukejar
(aku tahu, bila sungguh dirinya, ia tak akan berlari)
Sampai kapan akan menanti?
(memang seharusnya seperti ini)
Atau.. Lepaskan?
(biarkan ia memilih jalan)




Sendok #47

Hari itu aku bertemu malaikat
(setelah cukup lama)
Ada hal yang lain dari malaikat ini
(ingin kutanya kabar, tapi sudah setiap hari)
Mungkin, ia akan menjadi seseorang yang penting di hidupku
(saat Tuhan memberi restu)

Kurasa ia kesatria
(karena lembutnya pada yang lemah)
Entah ia parkirkan kudanya dimana
(karena ia datang tiba-tiba di hidupku)
Tapi ia datang, memberikan banyak senyuman
(sejak pertemuan kami yang telah 1 bulan)
:)

Berjalan di belakangnya
(hanya mampu melihatnya punggungnya)
Sudah cukup bahagia
(bahagia yang sederhana)
Mungkin mulai mengaguminya
(atau cinta?)

Kadang takut
(si hati lemah)
Bila sungguh-sungguh, tolong yakinkan
Apakah jawaban
Dari semua pertanyaan
(atau hanya penggalan kisah dalam perjalananan?)

Sayang, aku terlahir menjadi hawa
(tapi aku bahagia, tidak ada sesal ini)
Bila bukan, mungkin bisa kukejar
(aku tahu, bila sungguh dirinya, ia tak akan berlari)
Sampai kapan akan menanti?
(memang seharusnya seperti ini)
Atau.. Lepaskan?
(biarkan ia memilih jalan)